untukmu, calon dokterku
wahai calon dokterku,
tahukah engkau ? menjadi dokter adalah pilihan yang hebat. karena ia begitu mulia dan sangat berharga dimataku.
segala talenta terpatri didalam jiwanya, mulai dari komunikasi yang menghangatkan jiwa, menjadi seorang detektif dalam diagnosanya, jiwa seorang guru yang memberikan pengertian kepada pasiennya, kemampuan persuasifnya, kesabaran, kegigihan, keuletan, daaan tanggung jawab yang diembannya, sifat rela berkorban, keikhlasannya, dan masih banyak lagi yang tak bisa kusebutkan.
terimakasih calon dokterku, karena saat ini engkau belajar memahami, mencerna, dan mencari segala sesuatu di kedokteran hanya untukku, calon pasienmu.
tenagamu engkau sumbangkan, lelahmu dalam belajar selalu engkau tekan, kantukmu kau lawan dan semua kau lakukan hanya untuk memberikan yang terbaik bagiku, pasienmu kelak.
sungguh calon dokterku, aku tidak tahu harus membalas apa. sungguh mulianya dirimu.
aku disini selalu berharap engkaulah yang dipilih sang pencipta untuk merawatku kelak.
layaknya seperti manusia, ketika aku sakit, ketika aku membutuhkan semangat untuk hidup, ketika aku membutuhkan perhatian, maka dari itu tersenyumlah, aku senang melihatmu tersenyum. karena dengan senyummu saja sakit yang ku rasa terasa sirna.
calon dokterku, sudah banyak para dokter yang tidak mengerti tugasnya, tidak mengakui betapa mulianya ia.
dan karena itulah aku selalu menunggumu, karena aku percaya kelak engkau tidak seperti mereka.
dan karena aku percaya, engkau adalah seorang calon dokter yang berbeda.
seorang dokter yang akan menjalani tugasnya dengan sepenuh hati. seorang dokter yang akan berusaha sekuat tenaga demi keceriaan pasiennya, meski yang mahakuasa telah menggariskan sesuatu yang bernama takdir padanya.
aku ingin segera memanggilmu dokter,dan bukan calon dokter lagi
bukankah engkau juga ingin segera mendengarnya ?
namun, aku mengerti bahwa pelajaran itu tidak semudah yang mereka bayangkan, maka berjuanglah calon dokterku. aku, calon pasien pertamamu. akan terus menantimu, aku akan terus memohon kepadaNya agar dapat bertemu denganmu, dan cepat memanggilmu dengan sebutan " dokter " diruang praktekmu hari itu.
tertanda
calon pasien pertamamu
( suarafina)
tahukah engkau ? menjadi dokter adalah pilihan yang hebat. karena ia begitu mulia dan sangat berharga dimataku.
segala talenta terpatri didalam jiwanya, mulai dari komunikasi yang menghangatkan jiwa, menjadi seorang detektif dalam diagnosanya, jiwa seorang guru yang memberikan pengertian kepada pasiennya, kemampuan persuasifnya, kesabaran, kegigihan, keuletan, daaan tanggung jawab yang diembannya, sifat rela berkorban, keikhlasannya, dan masih banyak lagi yang tak bisa kusebutkan.
terimakasih calon dokterku, karena saat ini engkau belajar memahami, mencerna, dan mencari segala sesuatu di kedokteran hanya untukku, calon pasienmu.
tenagamu engkau sumbangkan, lelahmu dalam belajar selalu engkau tekan, kantukmu kau lawan dan semua kau lakukan hanya untuk memberikan yang terbaik bagiku, pasienmu kelak.
sungguh calon dokterku, aku tidak tahu harus membalas apa. sungguh mulianya dirimu.
aku disini selalu berharap engkaulah yang dipilih sang pencipta untuk merawatku kelak.
layaknya seperti manusia, ketika aku sakit, ketika aku membutuhkan semangat untuk hidup, ketika aku membutuhkan perhatian, maka dari itu tersenyumlah, aku senang melihatmu tersenyum. karena dengan senyummu saja sakit yang ku rasa terasa sirna.
calon dokterku, sudah banyak para dokter yang tidak mengerti tugasnya, tidak mengakui betapa mulianya ia.
dan karena itulah aku selalu menunggumu, karena aku percaya kelak engkau tidak seperti mereka.
dan karena aku percaya, engkau adalah seorang calon dokter yang berbeda.
seorang dokter yang akan menjalani tugasnya dengan sepenuh hati. seorang dokter yang akan berusaha sekuat tenaga demi keceriaan pasiennya, meski yang mahakuasa telah menggariskan sesuatu yang bernama takdir padanya.
aku ingin segera memanggilmu dokter,dan bukan calon dokter lagi
bukankah engkau juga ingin segera mendengarnya ?
namun, aku mengerti bahwa pelajaran itu tidak semudah yang mereka bayangkan, maka berjuanglah calon dokterku. aku, calon pasien pertamamu. akan terus menantimu, aku akan terus memohon kepadaNya agar dapat bertemu denganmu, dan cepat memanggilmu dengan sebutan " dokter " diruang praktekmu hari itu.
tertanda
calon pasien pertamamu
( suarafina)
Komentar
Posting Komentar