ada rasa dalam kata
sebenarnya aku sedang tidak ingin membahas tentang ini.
tentang yang sering namanya disebut sebut dan sering disalah salahkan para remaja, cinta.
sampai saat ini aku juga tidak begitu mengerti tentang persoalan yang satu ini. cinta yang katanya banyak di agung agungkan manusia, yang banyak menimbulkan pro dan kontra.
aku tidak akrab dengan cinta, aku lebih suka berteman dengan sayang.
ya lebih tepatnya kasih sayang.
karena aku lebih tertarik untuk menyayangi seseorang daripada mencintainya.
ya, entah dengan alasan apa bisa menjadi seperti itu persepsi ku tentang cinta.
ini salahku, membiarkan hatiku lapang dengan pintu terbuka lebar saat dia berusaha masuk.
aku tidak menyangka akhirnya akan menjadi seperti ini, tidak pernah terfikirkan.
dia yang tadinya ku kira biasa biasa saja ternyata mempunyai pesona yang luar biasa setelah selang beberapa hari perkenalan tidak langsung kami. ironis memang.
ironis karena aku tidak bisa menyebut itu sebagai sebuah perkenalan yang wajar.
tidak semua pertemuan itu wajar. salah satunya pertemuan ini.
dari sini, sewaktu waktu aku menyadari bahwa tidak semua pertemuan itu mempertemukan.
ternyata kita hanya sekedar bertemu, berkenalan, hanya sekedar untuk tahu bahwa kita di dunia ini tidak seorang diri.
hanya sekedar saling tanya lalu jawab,seperti soal ujian semester ya. Atau ya sesekali kau bercerita atau aku yang bercerita, cerita singkat, itu saja
kau sadar atau tidak, aku memperhatikanmu, mengenalmu lewat kata kata, lewat gambar gambar yang didalamnya ada kamu.
baru aku sadar ternyata ada rasa dalam kata kata, ada rasa hanya dengan dalam gambar gambar. unik ya.
seunik kamu.
( dari gadis lincah berusia 18 tahun )
tentang yang sering namanya disebut sebut dan sering disalah salahkan para remaja, cinta.
sampai saat ini aku juga tidak begitu mengerti tentang persoalan yang satu ini. cinta yang katanya banyak di agung agungkan manusia, yang banyak menimbulkan pro dan kontra.
aku tidak akrab dengan cinta, aku lebih suka berteman dengan sayang.
ya lebih tepatnya kasih sayang.
karena aku lebih tertarik untuk menyayangi seseorang daripada mencintainya.
ya, entah dengan alasan apa bisa menjadi seperti itu persepsi ku tentang cinta.
ini salahku, membiarkan hatiku lapang dengan pintu terbuka lebar saat dia berusaha masuk.
aku tidak menyangka akhirnya akan menjadi seperti ini, tidak pernah terfikirkan.
dia yang tadinya ku kira biasa biasa saja ternyata mempunyai pesona yang luar biasa setelah selang beberapa hari perkenalan tidak langsung kami. ironis memang.
ironis karena aku tidak bisa menyebut itu sebagai sebuah perkenalan yang wajar.
tidak semua pertemuan itu wajar. salah satunya pertemuan ini.
dari sini, sewaktu waktu aku menyadari bahwa tidak semua pertemuan itu mempertemukan.
ternyata kita hanya sekedar bertemu, berkenalan, hanya sekedar untuk tahu bahwa kita di dunia ini tidak seorang diri.
hanya sekedar saling tanya lalu jawab,seperti soal ujian semester ya. Atau ya sesekali kau bercerita atau aku yang bercerita, cerita singkat, itu saja
kau sadar atau tidak, aku memperhatikanmu, mengenalmu lewat kata kata, lewat gambar gambar yang didalamnya ada kamu.
baru aku sadar ternyata ada rasa dalam kata kata, ada rasa hanya dengan dalam gambar gambar. unik ya.
seunik kamu.
( dari gadis lincah berusia 18 tahun )
Komentar
Posting Komentar