Langsung ke konten utama
repost SYUKUR
Ada
orang-orang baik yang sengaja dihadirkan dalam hidup kita hanya untuk
menguji perasaan kita, bukan untuk menjadi pasangan hidup kita.
(Kurniawan Gunadi, 2014)
Adalah sebuah hal yang lumrah
ketika manusia jatuh cinta. Dan aku selalu percaya bahwa semua kisah
cinta itu berakhir bahagia. Kenapa begitu?
Begini, orang mungkin
tidak mendapatkan seseorang yang dia idamkan hari ini. Tapi, di depan
sana ada seseorang yang sedang benar-benar Tuhan siapkan untuk dia,
orang yang tepat. Dan orang-orang yang jatuh cinta dan percaya Tuhan dan
masih berpikiran jernihlah yang mampu melihat segala sesuatu itu dengan
baik, dengan bijaksana.
Di dunia ini, manusia akan mendapatkan second best preference
dalam segala hal. Karena manusia selalu mengukur yang terbaik
berdasarkan asumsinya sendiri. Pada akhirnya semua itu akan diputar
balikan oleh yang namanya takdir. Yang perlu kita pahami bersama bahwa second best preference menurut manusia itu selalu menjadi first best choice menurut Tuhan.
Bersyukurlah
bila dalam hidup kita, kita pernah menyukai seseorang dan melalui
alasan itulah kita mengubah dan bergerak ke arah diri yang lebih baik.
Menjadi lebih rajin dari biasanya, mandi lebih pagi dari biasanya,
belajar dan membaca lebih banyak dari biasanya, apapun itu. Apakah
berbuat baik karena alasan manusia itu salah? Tentu saja ini bukan
masalah salah dan benar.
Karena pada akhirnya kita akan menyadari
bahwa hadirnya orang-orang tersebut adalah ujian. Ada banyak cara bagi
Tuhan untuk menyampaikan kalimat-Nya. Ada banyak cara bagi Tuhan untuk
mengubah jalan hidup kita. Mungkin dengan kehadirannya.
Bersyukurlah
karena kehadirannya kita mengubah diri kita menjadi lebih baik. Pada
akhirnya pun kita menyadari bahwa itu untuk diri kita sendiri, bukan
untuk siapa-siapa.
Meski pada akhirnya orang itu bukan menjadi
pasangan hidup kita. Kita percaya bahwa masa depan kita tidak berhenti
hanya karena itu. Perjalanan kita masih jauh, setiap langkah kaki kita
akan mendekatkan kita kepadanya juga kepada-Nya. Jangan berhenti
melangkah :)
(c)kurniawangunadi | 28 Februari 2015
Komentar
Posting Komentar